handporn.net
Mengenal Pengertian PPh Badan secara Singkat dan Jelas - Beritazona

Mengenal Pengertian PPh Badan secara Singkat dan Jelas

PPH Badan merupakan pajak yang dibayarkan oleh perusahaan atau badan usaha yang bergerak di bidang bisnis. Pajak ini dikenakan atas penghasilan yang didapat perusahaan dari berbagai kegiatan usaha yang dilakukan. PPH Badan seringkali menjadi sorotan penting, karena merupakan salah satu pajak yang cukup besar bagi perusahaan. Sehingga, penting bagi kita untuk mengetahui definisi dan multifungsi dari PPH Badan. Yuk, mari kita pelajari lebih lanjut mengenai pengertian PPH Badan.

Penjelasan Lengkap Tentang Pengertian PPH Badan

PPH adalah singkatan dari pajak penghasilan yang merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang yang mendapatkan penghasilan. PPH ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu PPH orang pribadi dan PPH badan. Bagi badan usaha atau perusahaan, wajib membayar PPH badan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang pengertian PPH badan secara lengkap.

1. Pengertian PPH Badan

PPH badan adalah suatu jenis pajak yang dikenakan pada badan usaha atau perusahaan yang memperoleh penghasilan dalam suatu tahun pajak. Pajak ini diatur oleh Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

2. Objek PPH Badan

Objek dari PPH badan adalah seluruh penghasilan yang diterima oleh badan usaha atau perusahaan. Penghasilan tersebut dapat berasal dari penjualan produk atau jasa, disewakan atau dikontrakkan, dan lain-lain.

3. Landasan Hukum PPH Badan

PPH badan diatur oleh Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Selain itu, terdapat beberapa peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan PPH badan seperti Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan, dan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak.

4. Jenis PPH Badan

Ada dua jenis PPH badan, yaitu PPh Badan pasal 21 dan PPh Badan pasal 25. PPh Badan pasal 21 dikenakan pada badan usaha atau perusahaan yang memperoleh penghasilan dari kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Sedangkan PPh Badan pasal 25 dikenakan pada badan usaha atau perusahaan yang memperoleh penghasilan dari sumber lain.

5. Tarif PPH Badan

Tarif PPH badan yang dikenakan pada badan usaha atau perusahaan berbeda-beda tergantung pada jenis penghasilan yang diterima dan besarnya penghasilan tersebut. Untuk tarif PPh Badan pasal 21, terdapat beberapa tarif yang berbeda mulai dari 0,5% hingga 25%. Sedangkan untuk PPh Badan pasal 25, tarifnya sebesar 25%.

6. Mekanisme Pembayaran PPH Badan

Pembayaran PPH badan dilakukan secara berkala tergantung pada jenis penghasilan yang diterima. Bagi penghasilan yang dikenakan PPh Badan pasal 21, pembayara dilakukan secara bulanan sedangkan untuk PPh Badan pasal 25 dilakukan secara tahunan.

7. Kelebihan dan Kekurangan PPH Badan

Kelebihan PPH badan adalah sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan kekurangannya adalah jika tarif PPH terlalu tinggi maka dapat menghambat perkembangan dan investasi perusahaan.

8. Jenis-Jenis Objek PPH Badan

Objek PPH badan terdiri dari penghasilan yang diterima oleh badan usaha atau perusahaan dalam setiap tahun pajak. Namun, terdapat beberapa jenis penghasilan yang dikategorikan dalam objek PPH badan, seperti penghasilan dari penjualan produk atau jasa, pendapatan dari persewaan atau kontrak, dan lain-lain.

9. Jenis-Jenis Pemeriksaan PPH Badan

Adapun beberapa jenis pemeriksaan PPH badan antara lain, pemeriksaan dengan surat pemberitahuan, pemeriksaan dengan kuasa, pemeriksaan atas permintaan, dan pemeriksaan atas hasil laporan. Pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai pemegang wewenang dalam penerimaan pajak.

10. Kesimpulan

Pajak penghasilan badan adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap badan usaha atau perusahaan yang memperoleh penghasilan dalam satu tahun pajak. Pembayaran PPH badan dilakukan secara berkala tergantung pada jenis penghasilan yang diterima. Nah, dengan mengetahui pengertian, jenis, tarif, kelebihan, kekurangan, dan mekanisme pembayaran PPH badan, diharapkan dapat menjadi referensi bagi para pelaku bisnis untuk mempersiapkan pembayaran PPH badan dengan tepat.

.

Kelebihan dan Kekurangan Pajak Penghasilan Badan (PPH Badan)

Pajak Penghasilan Badan (PPH Badan) merupakan pajak yang wajib dilunasi oleh badan usaha yang ada di Indonesia. Pajak ini harus dibayar setiap tahun oleh badan usaha yang memiliki penghasilan di atas batas tertentu yang ditentukan oleh pemerintah.

Seperti halnya pajak lainnya, PPH Badan juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui oleh para pengusaha dan calon pengusaha di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan PPH Badan yang wajib diketahui.

1. Kelebihan PPH Badan

a. Membangun Infrastruktur dan Pelayanan Publik

Pembayaran PPH Badan akan membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur publik dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

b. Layanan dan Perlindungan Hukum

Setiap badan usaha yang sudah membayar PPH Badan, akan mendapatkan layanan dan perlindungan hukum dari pemerintah Indonesia.

c. Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Publik

Badan usaha yang telah membayar PPH Badan akan terlihat lebih kredibel dan dipercayai oleh masyarakat. Hal ini tentunya menjadi nilai tambah bagi perusahaan dan dapat meningkatkan keuntungan.

d. Mengurangi Risiko Konflik Dengan Pemerintah

Ketika badan usaha membayar PPH Badan secara tepat waktu dan sesuai aturan yang berlaku, maka risiko konflik dengan pemerintah akan berkurang.

2. Kekurangan PPH Badan

a. Menambah Beban Biaya Operasional

Pembayaran PPH Badan akan menambah beban biaya operasional bagi setiap badan usaha. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi keuntungan yang didapat.

b. Kompleksitas PPH Badan

PPH Badan memiliki aturan dan ketentuan yang cukup kompleks. Hal ini tentu saja akan menambah waktu dan biaya yang diperlukan untuk membayar pajak tersebut.

c. Resiko Kesalahan dalam Pembayaran PPH Badan

Ketika badan usaha melakukan kesalahan dalam membayar PPH Badan, akan ada risiko sanksi yang diterima oleh perusahaan. Hal ini bisa menjadi beban finansial yang cukup besar bagi badan usaha.

d. Tidak Fleksibel dengan Kondisi Ekonomi

PPH Badan tidak fleksibel dengan kondisi ekonomi yang dinamis. Artinya, badan usaha harus membayar pajak tersebut secara rutin, meski sedang menghadapi kondisi ekonomi yang kurang baik.

Demikianlah kelebihan dan kekurangan PPH Badan yang dapat diketahui. Sebagai pengusaha, hal ini tentunya perlu diketahui dengan baik agar dapat menjalankan usaha dengan lebih baik dan efektif.

Bagaimana Cara Menghitung PPh Badan?

Pajak penghasilan badan atau PPh badan adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan atau badan usaha dalam membayar pajak. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Penghasilan Pajak Badan. Namun, cara menghitung PPh badan tidak selalu mudah dipahami oleh para pengusaha, terutama bagi mereka yang baru memulai bisnis.

Berikut ini adalah cara menghitung PPh badan yang umum diterapkan:

1. Tentukan Pendapatan Bruto

Pendapatan bruto adalah jumlah pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan atau badan usaha dalam satu tahun. Pendapatan bruto mencakup semua jenis pendapatan usaha yang diperoleh seperti penjualan produk, pendapatan hasil usaha (PHU) seperti bunga dan sewa, serta penghasilan lain yang diperoleh dari kegiatan usaha.

2. Kurangi Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau badan usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya. Biaya operasional dapat mencakup biaya produksi, biaya gaji karyawan, biaya sewa, biaya listrik, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha.

3. Tentukan Penghasilan Neto

Setelah biaya operasional dikurangi dari pendapatan bruto, akan diperoleh penghasilan neto atau laba bersih.

4. Hitung Tarif PPh

Tarif PPh badan diatur oleh pemerintah dalam Undang-Undang Penghasilan Pajak Badan. Tarif PPh badan yang berlaku saat ini adalah 22%. Dengan demikian, jika penghasilan neto adalah Rp 1 miliar, maka besarnya PPh badan yang harus dibayar adalah 22% x Rp 1 miliar = Rp 220 juta.

5. Bayar PPh Badan

Setelah menghitung besarnya PPh Badan yang harus dibayarkan, perusahaan atau badan usaha harus membayarkan pajak tersebut ke KPP (Kantor Pelayanan Pajak) terdekat pada tanggal yang telah ditentukan.

Contoh Tabel Perhitungan PPh Badan:

Nilai
Pendapatan Bruto Rp 5 miliar
Biaya Operasional Rp 3 miliar
Penghasilan Neto Rp 2 miliar
Tarif PPh 22%
PPh Badan yang dibayarkan Rp 440 juta

Menghitung PPh Badan memang memerlukan ketelitian dan keterampilan khusus dalam bidang akuntansi dan perpajakan. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan atau badan usaha mengandalkan jasa konsultan pajak yang terpercaya untuk mengurus segala urusan perpajakan. Dengan demikian, perusahaan atau badan usaha bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnisnya tanpa terbebani dengan persoalan perpajakan.

Terima Kasih Telah Membaca Tentang Pengertian PPh Badan

Sekian penjelasan singkat mengenai pengertian PPh Badan, semoga dapat membantu dalam memahami lebih lanjut mengenai perpajakan di Indonesia. Jangan sungkan untuk berkunjung lagi di website kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa kembali!