handporn.net
Memahami Pentingnya Pengembangan Energi Baru Terbarukan melalui Kegiatan Chemistry Talk
Berita Kampus
Memahami Pentingnya Pengembangan Energi Baru Terbarukan melalui Kegiatan Chemistry Talk

Published by: Universitas Pertamina 11 November 2021
Di baca: 118 kali
Jakarta, 27 Juni 2021 - Sebagai salah satu upaya dalam mengoptimalkan penggunaan energi baru terbarukan, Himpunan Mahasiswa Kimia memfasilitasi mahasiswa dalam memahami secara mendalam tentang kebermanfaatan energi baru terbarukan. Sehingga diharapkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dimuat dalam acara Chemistry Talk dapat membantu meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam upaya pengembangan energi baru terbarukan.

Chemistry Talk merupakan salah satu rangkaian acara dari kegiatan LEVEN UP 2.0 (Learning Event Universitas Pertamina). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK UP Grics) yang diadakan sekali dalam setahun, dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa rangkaian acara seperti lomba cerdas cermat, lomba karya tulis ilmiah, lomba film dokumenter untuk tingkat SMA serta Chemistry Talk. Chemistry Talk merupakan acara webinar yang mengundang para ahli sebagai pembicaranya yang disesuaikan dengan tema dari kegiatan tahunan tersebut.

Pada April 2021, HMK UP Grics dalam kegiatan Chemistry Talk (Chemtalk) mengangkat tema Green Energy for Sustainable Life. Kegiatan tersebut diisi oleh Dr. Ir. Surya Darma, MBA. selaku Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI). Hal ini menjadi kegiatan yang cukup menarik minat audiens terutama mahasiswa Program Studi Kimia untuk bergabung di acara Chemistry Talk karena tema yang disajikan juga sangat dekat dengan berbagai mata kuliah yang diajarkan di perkuliahan.

Dr. Nila Tanyela Berghuis selaku ketua program studi menjelaskan bahwa tema Green Energy  merupakan salah satu tema yang cukup erat dengan mahasiswa Prodi Kimia. “Di kelas pun mahasiswa kami juga sudah mendapatkan berbagai pelajaran mengenai energi baru terbarukan, dengan harapan bahwa adanya sumber informasi dari narasumber utama dapat menambah pengetahuan mahasiswa dan pengaplikasiannya di masa depan.”, tuturnya. 

Dalam presentasi yang dibawakan oleh Dr. Ir. Surya Darma, MBA menjelaskan bahwa kini bumi sedang menghadapi suatu bentuk ekstrim dari perubahan iklim, suhu bumi yang terus meningkat menyebabkan seringnya terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu dan berdampak adanya bencana alam. Salah satu hal yang memperparah keberlangsungan perubahan iklim yaitu penggunaan emisi gas karbondioksida yang masih massif. Berbagai sektor dalam kehidupan masih mengandalkan energi fosil yang dapat menghasilkan gas karbondioksida.

Dr. Surya turut menjelaskan bahwa kini 91 persen kebutuhan manusia dalam mendapatkan sumber energi masih dipenuhi oleh energi fosil. Padahal jika dilihat lebih lanjut dampak penggunaan energi fosil selain dapat memperburuk dampak perubahan iklim, energi fosil merupakan energi yang tidak bisa diperbarui. Sehingga jika sumber energi fosil tersebut habis maka segala kegiatan manusia di berbagai sektor turut dipengaruhi.

Menurut Dr. Surya, masyarakat Indonesia kini sudah saatnya untuk memahami pentingnya penggunaan green energy atau energi hijau (energi baru terbarukan). “Perlu adanya energi transisi dari energi fosil menjadi energi hijau, untuk dapat mengoptimalkan penggunaan energi sebagai kebutuhan sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan generasi selanjutnya dalam membutuhkan energi.”, jelas beliau. 

Dapat disimpulkan bahwa kebermanfaatan energi baru terbarukan tidak hanya sebagai pengganti dari energi fosil. Namun, penggunaan energi yang ramah lingkungan dapat menekan dampak buruk dari perubahan iklim yang pada akhirnya dapat merugikan manusia sendiri. Meskipun banyak hambatan dalam pengembangan energi baru terbarukan namun dalam jangka panjang penggunaan energi ramah lingkungan ini akan sangat membantu kehidupan manusia. 

Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

&copy 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved